Kamis, 22 November 2012

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI COK KONVEKSI KRISNA BALI


LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
KE  “COK KONVEKSI KRISNA” BALI

276419_185939264794918_7177344_n.jpg
      
       DISUSUN OLEH          :
    NAMA / NO ABSEN     :  AUDI PERMATA SARI / 06
    NIS                     :  10891
    KELAS                   :  XII PM1
     KOMPETENSI KEAHLIAN :  PEMASARAN

SMK NEGERI 3 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Jln. Brigjen Sudiarto No. 34 Surakarta
PENGESAHAN

Laporan Kunjungan Industri disahkan
pada hari         :
tanggal            :







          Ketua Kompetensi                                     Guru Pembimbing
         Keahlian Pemasaran



    Suharno, SPd                                                      Haryanto, SPd
NIP. 196801052005011009                                 NIP. 197012172009021001

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 3 Surakarta



Dra. Sri Haryanti, MM
NIP. 1958081986032005
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya karena saya dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ke Cok Konfeksi Krisna Bali pada tanggal 4 September 2012. Laporan ini ditulis guna memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas.
Penulis menyadari laporan ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Dra. Sri Haryanti, MM selaku Kepala SMK Negeri 3 Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menuntut ilmu di SMK Negeri 3 Surakarta.
2.      Bapak Haryanto, SPd selaku wali kelas XII PM1 dan pembimbing yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
3.      Bapak / Ibu guru dan Karyawan SMK Negeri 3 Surakarta yang telah memotivasi dan memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
4.      Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Namun, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.




Surakarta, 28 Oktober 2012



Audi Permata Sari


DAFTAR ISI

Judul ......................................................................................................  i
Pengesahan ............................................................................................  ii
Kata Pengantar ......................................................................................  iii
Daftar Isi ...............................................................................................  iv
        BAB 1  PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang ......................................................................  1
1.2              Tujuan Kunjungan Industri  ......................................................  1
          BAB 2  KONDISI PERUSAHAAN
              2.1       Sejarah Perusahaan  ................................................................  2
              2.2       Lokasi .................................................................................  5
              2.3       Struktur Organisasi  ................................................................  5
              2.4       Visi dan Misi  ........................................................................  6
              2.5       Produk – Omset Penjualan  .......................................................  6
          BAB 3  PENUTUP
              3.1       Kesimpulan  ..........................................................................  7
              3.2       Saran ...................................................................................  7
Lampiran  ............................................................................................... 8






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Pada dasarnya, semua siswa-siswi ingin selalu menambah pengetahuan dan wawasan di masa perkembangan era globalisasi yang pesat ini. Menambah pengetahuan dan wawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara melalui Kunjungan Industri yang merupakan rangkaian kegiatan tahunan.
Disini penulis mengunjungi Cok Konfeksi Krisna Bali yang berlokasi di Jalan Nusa Indah No. 79 Denpasar, Bali. Penulis dapat mengetahui proses pembuatan produk-produk seperti baju, aksesoris, dan lain-lain. Dan dapat mengetahui kondisi- situasi saat bekerja agar dapat bekerja dengan baik.


1.2          Tujuan Kunjungan Industri
Diadakannya Kunjungan Industri bertujun untuk :
1.        Sebagai wawasan informasi serta memperbanyak pengetahuan.
2.    Sebagai latihan untuk menambah ketrampilan.
3.    Untuk mengetahui alat-alat dan proses pembuatan konveksi.
4.    Sebagai tindak lanjut pembelajaran teori yang selama ini kita pelajari di kelas.
5.    Untuk memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas sekolah.














BAB 2
KONDISI PERUSAHAAN

2.1   Sejarah Perusahaan

Gusti Ngurah Anom, begitu nama lengkap pria asal Buleleng 5 Maret 1971 ini lahir dan dibesarkan di daerah Tangguwisia, sebuah desa kecil di kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng , Bali. Pak Anom lahir dari rahim Made Taman dan menjadi bungsu dari 7 bersaudara yang hidup sangat dekat dengan kemiskinan dalam kebersahajaan keluarga petani. Setelah mampu menyelesaikan pendidikan dasarnya, Anom kemudian melanjutkan sekolah di SMPN 1 Seririt. Pada saat hari kelulusan tiba, Anom dinyatakan lulus SMP dan dapat melanjutkan studinya di SMA yang berjarak 3 kilometer dari rumahnya.
Tiba – tiba sang ayah memanggil Anom, dan mengatakan bahwa Anom harus berhenti karena orangtua tidak mampu. Rasa kecewa menghantamnya, akhirnya Anom pergi dari rumah naik truk menuju Denpasar. Ia melanjutkan perjalanan mengikuti langkah kakinya. Beberapa saat istirahat akhirnya Anom memutuskan untuk menetap dan menumpang sementara di Pos SATPAM Hotel Rani di Sanur. Keesokan paginya, tanpa diperintah dengan sigap Anom telah mencuci bersih mobil pemilik Hotel Rani, laluy diteruskannya pada mobil – mobil para tamu yang ada. Dan khusus untuk mobil para tamu hotel itu, anom meminta imbalan jasa cuci kepada pemilik mobil sebelum mereka berangkat berwisata dengan armada yang bersih. Dari kerja mencuci tersebut Anom mulai dapat mengumpulkan uang yang lumayan, paling sedikit Rp.2.500,00 ada dikantongnya. Jumlah yang tergolong besar kala itu mengingat sebungkus nasi dan kopi saja tidak lebih seharga Rp.75,00.
Hampir 2 tahun sudah kiprah mencuci kendaraan ini dijalani Anom, sampai kemudian Ia harus rela untuk berhenti dari pekerjaan menguntungkan itu hanya karena fisiknya tak mampu lagi bertahan dari serangan rheumatic akut akibat terlalu lama bergumul dengan air. kemudian Anom memutuskan untuk tinggal menumpang di rumah pamannya., seorang pengusaha konfeksi kecil – kecilan yang sempat beberapa kali Ia singgahi beberapa waktu sebelumnya semasa Anom masih tinggal di Pos SATPAM Hotel Rani. Mondar mandirnya Anom ke konfeksi pamannya kala itu disebabkan karena rupanya disana bekerja seorang gadis asal Buleleng teman satu SMP Anom dahulu yang membuat Ia jatuh cinta, bernama Ketut Mastrining.
Selama tinggal bersama pamannya, Anom turut membantu segala pekerjaan konfeksi dengan ikhlas meski tanpa upah. Dapat tinggal dan makan serta berdekatan dengan Ketut Mastrining, seorang tukang jahit di konfeksi itu sudah membuat Anom bahagia. Tetapi Mastrining tidak yakin bahwa Anom dapat berubah, apalagi terdengar kabar bahwa Anom adalah pemuda lontang – lantung tanpa masa depan.
Geram direndahkan begitu, Anom kembali bertekad menunjukkan bukti pada Mastrining bahwa Ia telah berubah dan mampu menjadi sesuatu hingga pantas mendapat cintanya. Dengan semangat itu, Anom memberanikan diri datang menemui Pak Sidharta pemilik Konfeksi Sidharta yang kerap memberi pekerjaan jahitan di konfeksi pamannya. Melihat kesungguhan pemuda yang ingin sekali bekerja, Pak Sidharta memberi kesempatan kepada Anom menjadi pegawainya dengan tugas pertama sebagai karyawan lapangan mengambil dan mengantar keperluan jahitan. banyak hal dari pak Sidharta yang selalu memberikan petuah – petuah untuk memotivasinya. Berkat itulah wawasan Anom perlahan terbuka hingga jauh melampaui kedewasaan pemuda seusianya. Dan akhirnya Anom pun mengakhiri masa lajangnya dan menikahi Mastrining, lalu memboyongnya di sebuah rumah kontrakan di Jalan Tukad Irawadi sambil memulai usaha konfeksi Sidharta.
Lambat laun usaha konfeksinya berkembang dan mulai menerima order dari pabrik garment, kantor serta hotel – hotel, dimana peningkatan ini mendorongnya pindah ke tempat yang lebih besar di Jalan Pakis Haji, Tanjung Bungkak Denpasar kisaran awal tahun 90-an. Memasuki tahun 1992 dengan tekad untuk melebarkan pangsa pasar dan mendekati pasar umum untuk membangun kesinambungan operasional usaha konfeksinya, maka Anom didukukng istrinya memberanikan diri membuka toko baju kaos di Jalan Nusa Indah Denpasar dan memberikan trade mark usaha konfeksinya dengan nama Cok Konfeksi yang berlokasi tak ajuh dari areal Gedung Art Centre sebagai pusat kegiatan pesta seni dan budaya Bali. Dengan hak penuh kepemilikan ini, Cok Konfeksi semakin tajam membangun jaringan kerja dan menggali order keberbagai lini pangsa pasar, hingga dalam kurun waktu yang tak terhitung lama, nama Cok Konfeksi telah mampu diperhitungkan sebagai salah satu industri besar di Bali yang menjadi pembuka gerbang kesuksesan pemuda asal Buleleng ini yang kemudian akrab dipanggil dengan sebutan Pak Cok persis seperti nama usaha konfeksi miliknya. Mengawali keberhasilan hidupnya iti, Anom meluruskan hati dengan mawas pada dirinya untuk menunjukkan bakti kepada orang tuanya di desa. Ia telah menyadari bahwa sesungguhnya dahulu ayahnya bermaksud baik kepadanya dan justru karena itulah apa yang dulu Ia anggap sebagai amarah kini telah berbalik menjadi segunung berkah.
Sementara dalam bidang usaha, rupanya industri konfeksinya semakin maju pesat dari athun ke tahun. Saat itulah berkat hasil terkumpul dari kerja keras, ketekunan, kesabaran, kejelian membaca peluang dan didukung sikap dasar kreativitas dan inovasinya, Anom menggagas sebuah ekspansi usaha yang lahir dari ide cerdas untuk memanfaatkan arus wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dalam benak Anom tergambar niatan membuat sebuah sentral oleh – oleh khas Bali yang menyediakan semua pernak- pernik khas Bali. Seperti: aneka camilan, kaos anak – anak dan dewasa, batik, tas kreasi, alat musik tradisional, aksesoris pria dan wanita, bedcover, lukisan, kain pantai, laying – laying, kerajinan kayu, alas kaki hingga frame foto, termasuk beragam kaos made in Cok Konfeksi.
Ide itupun kemudian berhasil terealisai dengan dibukanya sebuah pusat oleh – oleh Bali yang bernama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali pada tanggal 16 Mei 2007 di Jalan Nusa Indah No. 77 Denpasar – Bali. Dari sanalah lalu terpikir oleh Anom untuk mulai merintis produksi baju kaos sendiri sebagai cenderamata khas Bali bergambar karikatur didesain unik secara khusus melibatkan para designer terkemuka. Dan benar saja, persis seperti prediksinya, segmen oleh – oleh khususnya berupa baju kaos khas Bali yang dibuat konfeksinya meledak diminati pasar. Melihat banyaknya antusiasme wisatawan yang datang berkunjung dan membeli baju khas karikatur Bali ini membuat Krisna Oleh – Oleh Khas Bali sukses besar dengan penjualan melampaui target yang ditentukan. Disamping itu beragam oleh – oleh khas Bali lainnya yang tersedia lengkap juga tidak kalah menyedot minat para pengunjung. Karena besarnya minat dan animo masyarakat, Anom bertekad mengembangkan jelajah dagangannya menjadi lebih besar mengikuti perkembangan pasar.
Untuk itulah ia lalu menggandeng rekanan pemilik property di kawasan Jalan Nusa Kambanagan Denpasar untuk bekerjasama mendirikan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali yang ke dua yang dirancang matang dengan areal parkir yang luas, sarana belanja yang lapang serta berbagai fasilitas kenyamanan berbelanja berikut sebuah rumah makan dikonsep tertata.
Menyadari cukup banyaknya minat konsumen dengan produk yang dimiliki Krisna Oleh – Oleh Khas Bali satu di Jalan Nusa Indah dan potensi pasar yang besar, maka kemudian terealisasilah Krisna Oleh – Oleh Khas Bali di Jalan Nusa Kambangan 160 A Denpasar pada tanggal 16 Mei 2008 yang mengawali gaung kesuksesan besar Anom.
Dalam waktu yang relatif singkat, nama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali cepat populer, jaringan kerjasama yang dibangun Anom dengan praktisi pariwisata dan komponen pendukungnya seperti biro perjalanan, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan juga para pengemudi jasa angkutan wisata, taxi dan sebagainya dirasa sebagai terobosan jitu semakin mentenarkan nama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali sebagai pusat belanja oleh – oleh khas Bali dengan harga murah bermutu yang tidak pernah sepi dari serbuan pengunjung.
Belum berakhir disini, keberhasilan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali Nusa Kambangan kembali memacu gairah wirausaha Anom untuk mempersembahkan sebuah mega areal pusat belanja oleh – oleh terbesar di Bali.
Benar saja, bermula dari keagresifan dan semangat pantang menyerah akhirnya pada tanggal 16 Mei 2009 diresmikan sebuah imperium dagang mega outlet pusat perbelanjaan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali di kawasan Sunset Road Kuta, yang sengaja dibangun untuk memudahkan dan memanjakan para wisatawan untuk berbelanja memperoleh cenderamata khas Bali dengan nyaman, hemat di tempat yang respresentatif dengan keindahan sunsetnya. Belum juga berakhir sampai disitu, dengan segala ketulusan hati ingin menampung tenaga kerja dan menyalurkan hasil karya pengrajin lebih banyak lagi, Anom memperluas lagi areal Krisna Oleh – Oleh Khas Bali Sunset Road tersebut menjadi dua kali lipat ( seluas 1000 m) sehingga semakin menguatkan gaung Krisna Oleh – Oleh Khas Bali sebagai pusat oleh – oleh terbesar di Pulau Dewata.
Terinspirasi dari denyut kehidupan dikawasan Kuta yang tak pernah padam, muncul dinenam Anom untuk mengikuti irama kehidupan. Tahun 2010 didirikanlah Krisna Oleh – Oleh Khas Bali yang ke empat dengan nama Rama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali dengan konsep buka 24 jam non stop.

2.2  Lokasi
·      Cok Konfeksi
Jalan Nusa Indah No. 79 Denpasar, Bali
·      Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Jalan Nusa Indah No. 77 Denpasar, Bali
·      Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Jalan Nusa Indah No. 106A Denpasar, Bali
·      Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Jalan Sunset Roas Kuta, Bali
·      Rama Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Jalan Raya Tuban Kuta, Bali

2.3  Struktur Organisasi
                                  
2.4  Visi dan Misi
          Visi :
Untuk menjadikan kumpulan perusahaan berstandar International dengan tetap berpegang pada kearifan dan norma-norma luhur.

Misi :
·      Memberikan barang dan jasa berkualitas tinggi di segala bidang yang membuat kami dijadikan pilihan utama sebagai mitra usaha.
·      Memberikan pengarahan, dan pertolongan secara intensif kepada anak perusahaan.
·      Dengan bijaksana mengadakan kerjasama yang baik diantara anak perusahaan.
·      Menyesuaikan diri secara dinamis terhadap perubahan.
·      Secara terus menerus mengembangkan barang dan jasa yang inovatif untuk perkembangan pelanggan kami dalam moril maupun material.

2.5  Produk – Omset Penjualan
Produk yang dijual antara lain aneka camilan, kaos anak – anak dan dewasa, batik, tas kreasi, alat musik tradisional, aksesoris pria dan wanita, bedcover, lukisan, kain pantai, layang – layang, kerajinan kayu, alas kaki hingga frame foto, termasuk beragam kaos made in Cok Konfeksi. Dengan omset penjualan 500 juta hingga 1 Milyar per bulan per toko.

  
BAB 3
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Dari seluruh hasil uraian dan hasil pengamatan diatas, penulis menyimpulkan bahwa Cok Konfeksi yang dimiliki oleh Gusti Ngurah Anom ( Pak Cok ) sangat baik karena dapat menghasilkan dan menjual produk dalam negeri sehingga banyak orang-orang Indonesia lebih memilih produk dalam negeri dengan kualitas yang bagus dan harga yang relatif murah serta terjangkau daripada produk luar negeri.

3.2   Saran
Menurut hasil pengamatan penulis terhadap Cok Konfeksi, penulis memberi saran yang mungkin bermanfaat bagi kemajuan Cok Konfeksi, antara lain :
1.      Tempat Cok Konfeksi yang tidak terlalu luas sehingga perlu diperluas.
2.      Setiap cara pembuatan produk-produk yang dijual diberi jarak, agar setiap orang yang ingin melihat cara pembuatan tidak saling berdesak-desakan.
3.      Setiap tempat proses pembuatan diurutkan sesuai dengan proses pembuatan yang sesungguhnya agar pengunjung Cok Konfeksi dapat melihat cara pembuatan dari awal pembuatan produk hingga akhir pembuatan ( packing ).

1 komentar: