Jumat, 23 November 2012

PERMINTAAN DAN PENAWARAN


PERMINTAAN DAN PENAWARAN

http://www.crayonpedia.org/wiki/images/a/a5/Harga_Pasar_1.jpg
Pada semester 1, kalian telah mempelajari pasar, di mana di dalam pasar terdapat penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli yang berinteraksi akan melakukan proses tawar-menawar. Proses tawar-menawar ini menunjukkan adanya permintaan dan penawaran barang. Penjual akan menawarkan barang dagangannya dengan harga yang telah ditentukan dan pembeli akan meminta barang diinginkan dengan harga rendah. Proses tawar-menawar ini akan berlangsung hingga tercapai kesepakatan harga. Pada bab ini, kita akan mempelajari permintaan, penawaran, dan pembentukan harga barang di dalam pasar. Pokok-pokok bahasan tersebut dapat kalian pelajari dalam pembahasan berikut ini.

A. Permintaan Barang dan Jasa

1. Pengertian Permintaan

Coba kalian perhatikan contoh pengalaman Desi berikut ini. Desi ingin membuka usaha toko buah, untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar, tetapi sebelumnya dia membuat catatan belanja berikut ini. 
Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk
Tabel 17.1 Daftar Pembelian Jeruk
Berdasarkan daftar belanjaan Desi di atas menunjukkan bahwa pada saat harga jeruk sebesar Rp4.500,00, Desi akan membeli jeruk sebanyak 140 kg. Ketika harga Rp6.000,00, maka Desi hanya akan membeli jeruk sebanyak 20 kg. Kesediaan Desi untuk membeli jeruk dalam berbagai jumlah pada tingkat harga tertentu merupakan contoh permintaan. Pada saat Desi menyusun daftar permintaan jeruk, apakah hanya mempertimbangkan harga saja? Tentunya tidak, bukan? Desi juga harus mempertimbangkan uang yang dimilikinya. Jika uang yang tersedia dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Desi untuk membeli jeruk maka permintaan jeruk dapat terjadi. Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Namun, faktor-faktor selain harga pengaruhnya tidak sekuat faktor harga. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi permintaan. 
a.  Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/5/5d/Harga_Pasar_3.jpg
b . Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
c . Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
d . Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.

e . Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
f . Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
g . Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
h. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

3. Macam-Macam Permintaan

Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.
a.   Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada Tabel 17.2.
Tabel 17.2 Daftar Permintaan Pasar terhadap Jeruk
Tabel 17.2 Daftar Permintaan Pasar terhadap Jeruk


 

 

4. Hukum Permintaan

Coba kalian perhatikan lagi pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel tersebut? Ketika harga jeruk Rp4.500,00/kg permintaan Desi sebesar 140 kg. Namun ketika harga jeruk Rp6.000,00/kg, permintaan turun menjadi 20 kg. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, permintaan akan turun. Kondisi tersebut menggambarkan bunyi hukum permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/6/65/Harga_Pasar_5.jpg
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

5. Kurva Permintaan

Hukum permintaan yang telah kalian pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan Desi dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini. 
Tabel 17.3 Permintaan Jeruk Desi
Tabel 17.3 Permintaan Jeruk Desi
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/7c/Harga_Pasar_7.jpg
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar di samping. Bentuk kurva permintaan di samping memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Perlu kalian sadari, bahwa ketika menganalisis permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia diminta.
Apakah perbedaan dari kedua istilah tersebut? Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.

6. Pergeseran Kurva Permintaan

Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengaruhi jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 17.4 dan bentuk kurva berikut ini.
Tabel 17.4 Daftar Jumlah Jeruk yang Diminta Akibat Perubahan Pendapatan
Tabel 17.4 Daftar Jumlah Jeruk yang Diminta Akibat Perubahan Pendapatan
Apabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/99/Harga_Pasar_9.jpg
Perhatikan kurva permintaan di atas. Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D ke D1 dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva permintaan menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan. Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan karena penurunan pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurva permintaan.
B. Penawaran Barang dan Jasa

1. Pengertian Penawaran 

Kalian tentunya masih ingat mengenai daftar permintaan jeruk Desi, bukan? Jika kalian sudah lupa, mari kita bersama-sama mengingat kembali mengenai permintaan. Berdasarkan daftar permintaan jeruk Desi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Hal tersebut apabila dilihat dari sisi pembeli. Bagaimana jika dilihat dari sisi penjual jeruk? Supaya kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari bersama mengenai daftar penjualan jeruk Pak Heri berikut ini.
Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk Pak Heri
Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk Pak Heri
Tabel di atas menunjukkan berbagai jumlah jeruk yang ingin dijual oleh Pak Heri pada berbagai tingkat harga tertentu pada saat tertentu. Pak Heri sebagai penjual tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh karena itu jika Pak Heri menjual jeruknya dengan harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan adalah 60 kg. Akan tetapi jika harga jeruk setiap satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Pak Heri akan menjual lebih banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg. Daftar yang menunjukkan penjualan jeruk Pak Heri itulah merupakan contoh penawaran. Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.


a. Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b . Harga Barang Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c . Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/8/82/Harga_Pasar_11.jpg

d . Kemajuan Teknologi 
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.

e . Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang. 
f . Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

3. Macam-Macam Penawaran

Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
a. Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
b . Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Contoh penawaran kolektif yang dilakukan oleh Pak Heri dan pedagang buah jeruk di pasar dapat kalian lihat pada Tabel 17.6.
Tabel 17.6 Daftar Penawaran Pasar terhadap Jeruk
Tabel 17.6 Daftar Penawaran Pasar terhadap Jeruk


4. Hukum Penawaran

Coba kalian perhatikan daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan terlihat bahwa apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp4.750,00. Pak Heri menawarkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 110 kg. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel di atas? Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/0/06/Harga_Pasar_13.jpg
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

5. Kurva Penawaran 

Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Coba kalian perhatikan Tabel 17.5 mengenai daftar penawaran jeruk Pak Heri. Kurva penawaran dapat dibuat berdasarkan tabel tersebut.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/73/Harga_Pasar_14.jpg
Perhatikan kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian kurva penawaran mempunyai slope positif. Artinya jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.

6. Pergeseran Kurva Penawaran

Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan harga.
Tabel 17.7 Daftar Jumlah Jeruk yang Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan Harga
Tabel 17.7 Daftar Jumlah Jeruk yang Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan Harga
Tabel di atas jika dibuat grafik akan tampak seperti berikut ini.
Perhatikan kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.

Kamis, 22 November 2012

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI COK KONVEKSI KRISNA BALI


LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
KE  “COK KONVEKSI KRISNA” BALI

276419_185939264794918_7177344_n.jpg
      
       DISUSUN OLEH          :
    NAMA / NO ABSEN     :  AUDI PERMATA SARI / 06
    NIS                     :  10891
    KELAS                   :  XII PM1
     KOMPETENSI KEAHLIAN :  PEMASARAN

SMK NEGERI 3 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Jln. Brigjen Sudiarto No. 34 Surakarta
PENGESAHAN

Laporan Kunjungan Industri disahkan
pada hari         :
tanggal            :







          Ketua Kompetensi                                     Guru Pembimbing
         Keahlian Pemasaran



    Suharno, SPd                                                      Haryanto, SPd
NIP. 196801052005011009                                 NIP. 197012172009021001

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 3 Surakarta



Dra. Sri Haryanti, MM
NIP. 1958081986032005
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya karena saya dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ke Cok Konfeksi Krisna Bali pada tanggal 4 September 2012. Laporan ini ditulis guna memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas.
Penulis menyadari laporan ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Dra. Sri Haryanti, MM selaku Kepala SMK Negeri 3 Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menuntut ilmu di SMK Negeri 3 Surakarta.
2.      Bapak Haryanto, SPd selaku wali kelas XII PM1 dan pembimbing yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
3.      Bapak / Ibu guru dan Karyawan SMK Negeri 3 Surakarta yang telah memotivasi dan memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
4.      Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Namun, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.




Surakarta, 28 Oktober 2012



Audi Permata Sari


DAFTAR ISI

Judul ......................................................................................................  i
Pengesahan ............................................................................................  ii
Kata Pengantar ......................................................................................  iii
Daftar Isi ...............................................................................................  iv
        BAB 1  PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang ......................................................................  1
1.2              Tujuan Kunjungan Industri  ......................................................  1
          BAB 2  KONDISI PERUSAHAAN
              2.1       Sejarah Perusahaan  ................................................................  2
              2.2       Lokasi .................................................................................  5
              2.3       Struktur Organisasi  ................................................................  5
              2.4       Visi dan Misi  ........................................................................  6
              2.5       Produk – Omset Penjualan  .......................................................  6
          BAB 3  PENUTUP
              3.1       Kesimpulan  ..........................................................................  7
              3.2       Saran ...................................................................................  7
Lampiran  ............................................................................................... 8






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Pada dasarnya, semua siswa-siswi ingin selalu menambah pengetahuan dan wawasan di masa perkembangan era globalisasi yang pesat ini. Menambah pengetahuan dan wawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara melalui Kunjungan Industri yang merupakan rangkaian kegiatan tahunan.
Disini penulis mengunjungi Cok Konfeksi Krisna Bali yang berlokasi di Jalan Nusa Indah No. 79 Denpasar, Bali. Penulis dapat mengetahui proses pembuatan produk-produk seperti baju, aksesoris, dan lain-lain. Dan dapat mengetahui kondisi- situasi saat bekerja agar dapat bekerja dengan baik.


1.2          Tujuan Kunjungan Industri
Diadakannya Kunjungan Industri bertujun untuk :
1.        Sebagai wawasan informasi serta memperbanyak pengetahuan.
2.    Sebagai latihan untuk menambah ketrampilan.
3.    Untuk mengetahui alat-alat dan proses pembuatan konveksi.
4.    Sebagai tindak lanjut pembelajaran teori yang selama ini kita pelajari di kelas.
5.    Untuk memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas sekolah.














BAB 2
KONDISI PERUSAHAAN

2.1   Sejarah Perusahaan

Gusti Ngurah Anom, begitu nama lengkap pria asal Buleleng 5 Maret 1971 ini lahir dan dibesarkan di daerah Tangguwisia, sebuah desa kecil di kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng , Bali. Pak Anom lahir dari rahim Made Taman dan menjadi bungsu dari 7 bersaudara yang hidup sangat dekat dengan kemiskinan dalam kebersahajaan keluarga petani. Setelah mampu menyelesaikan pendidikan dasarnya, Anom kemudian melanjutkan sekolah di SMPN 1 Seririt. Pada saat hari kelulusan tiba, Anom dinyatakan lulus SMP dan dapat melanjutkan studinya di SMA yang berjarak 3 kilometer dari rumahnya.
Tiba – tiba sang ayah memanggil Anom, dan mengatakan bahwa Anom harus berhenti karena orangtua tidak mampu. Rasa kecewa menghantamnya, akhirnya Anom pergi dari rumah naik truk menuju Denpasar. Ia melanjutkan perjalanan mengikuti langkah kakinya. Beberapa saat istirahat akhirnya Anom memutuskan untuk menetap dan menumpang sementara di Pos SATPAM Hotel Rani di Sanur. Keesokan paginya, tanpa diperintah dengan sigap Anom telah mencuci bersih mobil pemilik Hotel Rani, laluy diteruskannya pada mobil – mobil para tamu yang ada. Dan khusus untuk mobil para tamu hotel itu, anom meminta imbalan jasa cuci kepada pemilik mobil sebelum mereka berangkat berwisata dengan armada yang bersih. Dari kerja mencuci tersebut Anom mulai dapat mengumpulkan uang yang lumayan, paling sedikit Rp.2.500,00 ada dikantongnya. Jumlah yang tergolong besar kala itu mengingat sebungkus nasi dan kopi saja tidak lebih seharga Rp.75,00.
Hampir 2 tahun sudah kiprah mencuci kendaraan ini dijalani Anom, sampai kemudian Ia harus rela untuk berhenti dari pekerjaan menguntungkan itu hanya karena fisiknya tak mampu lagi bertahan dari serangan rheumatic akut akibat terlalu lama bergumul dengan air. kemudian Anom memutuskan untuk tinggal menumpang di rumah pamannya., seorang pengusaha konfeksi kecil – kecilan yang sempat beberapa kali Ia singgahi beberapa waktu sebelumnya semasa Anom masih tinggal di Pos SATPAM Hotel Rani. Mondar mandirnya Anom ke konfeksi pamannya kala itu disebabkan karena rupanya disana bekerja seorang gadis asal Buleleng teman satu SMP Anom dahulu yang membuat Ia jatuh cinta, bernama Ketut Mastrining.
Selama tinggal bersama pamannya, Anom turut membantu segala pekerjaan konfeksi dengan ikhlas meski tanpa upah. Dapat tinggal dan makan serta berdekatan dengan Ketut Mastrining, seorang tukang jahit di konfeksi itu sudah membuat Anom bahagia. Tetapi Mastrining tidak yakin bahwa Anom dapat berubah, apalagi terdengar kabar bahwa Anom adalah pemuda lontang – lantung tanpa masa depan.
Geram direndahkan begitu, Anom kembali bertekad menunjukkan bukti pada Mastrining bahwa Ia telah berubah dan mampu menjadi sesuatu hingga pantas mendapat cintanya. Dengan semangat itu, Anom memberanikan diri datang menemui Pak Sidharta pemilik Konfeksi Sidharta yang kerap memberi pekerjaan jahitan di konfeksi pamannya. Melihat kesungguhan pemuda yang ingin sekali bekerja, Pak Sidharta memberi kesempatan kepada Anom menjadi pegawainya dengan tugas pertama sebagai karyawan lapangan mengambil dan mengantar keperluan jahitan. banyak hal dari pak Sidharta yang selalu memberikan petuah – petuah untuk memotivasinya. Berkat itulah wawasan Anom perlahan terbuka hingga jauh melampaui kedewasaan pemuda seusianya. Dan akhirnya Anom pun mengakhiri masa lajangnya dan menikahi Mastrining, lalu memboyongnya di sebuah rumah kontrakan di Jalan Tukad Irawadi sambil memulai usaha konfeksi Sidharta.
Lambat laun usaha konfeksinya berkembang dan mulai menerima order dari pabrik garment, kantor serta hotel – hotel, dimana peningkatan ini mendorongnya pindah ke tempat yang lebih besar di Jalan Pakis Haji, Tanjung Bungkak Denpasar kisaran awal tahun 90-an. Memasuki tahun 1992 dengan tekad untuk melebarkan pangsa pasar dan mendekati pasar umum untuk membangun kesinambungan operasional usaha konfeksinya, maka Anom didukukng istrinya memberanikan diri membuka toko baju kaos di Jalan Nusa Indah Denpasar dan memberikan trade mark usaha konfeksinya dengan nama Cok Konfeksi yang berlokasi tak ajuh dari areal Gedung Art Centre sebagai pusat kegiatan pesta seni dan budaya Bali. Dengan hak penuh kepemilikan ini, Cok Konfeksi semakin tajam membangun jaringan kerja dan menggali order keberbagai lini pangsa pasar, hingga dalam kurun waktu yang tak terhitung lama, nama Cok Konfeksi telah mampu diperhitungkan sebagai salah satu industri besar di Bali yang menjadi pembuka gerbang kesuksesan pemuda asal Buleleng ini yang kemudian akrab dipanggil dengan sebutan Pak Cok persis seperti nama usaha konfeksi miliknya. Mengawali keberhasilan hidupnya iti, Anom meluruskan hati dengan mawas pada dirinya untuk menunjukkan bakti kepada orang tuanya di desa. Ia telah menyadari bahwa sesungguhnya dahulu ayahnya bermaksud baik kepadanya dan justru karena itulah apa yang dulu Ia anggap sebagai amarah kini telah berbalik menjadi segunung berkah.
Sementara dalam bidang usaha, rupanya industri konfeksinya semakin maju pesat dari athun ke tahun. Saat itulah berkat hasil terkumpul dari kerja keras, ketekunan, kesabaran, kejelian membaca peluang dan didukung sikap dasar kreativitas dan inovasinya, Anom menggagas sebuah ekspansi usaha yang lahir dari ide cerdas untuk memanfaatkan arus wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dalam benak Anom tergambar niatan membuat sebuah sentral oleh – oleh khas Bali yang menyediakan semua pernak- pernik khas Bali. Seperti: aneka camilan, kaos anak – anak dan dewasa, batik, tas kreasi, alat musik tradisional, aksesoris pria dan wanita, bedcover, lukisan, kain pantai, laying – laying, kerajinan kayu, alas kaki hingga frame foto, termasuk beragam kaos made in Cok Konfeksi.
Ide itupun kemudian berhasil terealisai dengan dibukanya sebuah pusat oleh – oleh Bali yang bernama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali pada tanggal 16 Mei 2007 di Jalan Nusa Indah No. 77 Denpasar – Bali. Dari sanalah lalu terpikir oleh Anom untuk mulai merintis produksi baju kaos sendiri sebagai cenderamata khas Bali bergambar karikatur didesain unik secara khusus melibatkan para designer terkemuka. Dan benar saja, persis seperti prediksinya, segmen oleh – oleh khususnya berupa baju kaos khas Bali yang dibuat konfeksinya meledak diminati pasar. Melihat banyaknya antusiasme wisatawan yang datang berkunjung dan membeli baju khas karikatur Bali ini membuat Krisna Oleh – Oleh Khas Bali sukses besar dengan penjualan melampaui target yang ditentukan. Disamping itu beragam oleh – oleh khas Bali lainnya yang tersedia lengkap juga tidak kalah menyedot minat para pengunjung. Karena besarnya minat dan animo masyarakat, Anom bertekad mengembangkan jelajah dagangannya menjadi lebih besar mengikuti perkembangan pasar.
Untuk itulah ia lalu menggandeng rekanan pemilik property di kawasan Jalan Nusa Kambanagan Denpasar untuk bekerjasama mendirikan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali yang ke dua yang dirancang matang dengan areal parkir yang luas, sarana belanja yang lapang serta berbagai fasilitas kenyamanan berbelanja berikut sebuah rumah makan dikonsep tertata.
Menyadari cukup banyaknya minat konsumen dengan produk yang dimiliki Krisna Oleh – Oleh Khas Bali satu di Jalan Nusa Indah dan potensi pasar yang besar, maka kemudian terealisasilah Krisna Oleh – Oleh Khas Bali di Jalan Nusa Kambangan 160 A Denpasar pada tanggal 16 Mei 2008 yang mengawali gaung kesuksesan besar Anom.
Dalam waktu yang relatif singkat, nama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali cepat populer, jaringan kerjasama yang dibangun Anom dengan praktisi pariwisata dan komponen pendukungnya seperti biro perjalanan, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan juga para pengemudi jasa angkutan wisata, taxi dan sebagainya dirasa sebagai terobosan jitu semakin mentenarkan nama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali sebagai pusat belanja oleh – oleh khas Bali dengan harga murah bermutu yang tidak pernah sepi dari serbuan pengunjung.
Belum berakhir disini, keberhasilan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali Nusa Kambangan kembali memacu gairah wirausaha Anom untuk mempersembahkan sebuah mega areal pusat belanja oleh – oleh terbesar di Bali.
Benar saja, bermula dari keagresifan dan semangat pantang menyerah akhirnya pada tanggal 16 Mei 2009 diresmikan sebuah imperium dagang mega outlet pusat perbelanjaan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali di kawasan Sunset Road Kuta, yang sengaja dibangun untuk memudahkan dan memanjakan para wisatawan untuk berbelanja memperoleh cenderamata khas Bali dengan nyaman, hemat di tempat yang respresentatif dengan keindahan sunsetnya. Belum juga berakhir sampai disitu, dengan segala ketulusan hati ingin menampung tenaga kerja dan menyalurkan hasil karya pengrajin lebih banyak lagi, Anom memperluas lagi areal Krisna Oleh – Oleh Khas Bali Sunset Road tersebut menjadi dua kali lipat ( seluas 1000 m) sehingga semakin menguatkan gaung Krisna Oleh – Oleh Khas Bali sebagai pusat oleh – oleh terbesar di Pulau Dewata.
Terinspirasi dari denyut kehidupan dikawasan Kuta yang tak pernah padam, muncul dinenam Anom untuk mengikuti irama kehidupan. Tahun 2010 didirikanlah Krisna Oleh – Oleh Khas Bali yang ke empat dengan nama Rama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali dengan konsep buka 24 jam non stop.

2.2  Lokasi
·      Cok Konfeksi
Jalan Nusa Indah No. 79 Denpasar, Bali
·      Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Jalan Nusa Indah No. 77 Denpasar, Bali
·      Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Jalan Nusa Indah No. 106A Denpasar, Bali
·      Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Jalan Sunset Roas Kuta, Bali
·      Rama Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Jalan Raya Tuban Kuta, Bali

2.3  Struktur Organisasi
                                  
2.4  Visi dan Misi
          Visi :
Untuk menjadikan kumpulan perusahaan berstandar International dengan tetap berpegang pada kearifan dan norma-norma luhur.

Misi :
·      Memberikan barang dan jasa berkualitas tinggi di segala bidang yang membuat kami dijadikan pilihan utama sebagai mitra usaha.
·      Memberikan pengarahan, dan pertolongan secara intensif kepada anak perusahaan.
·      Dengan bijaksana mengadakan kerjasama yang baik diantara anak perusahaan.
·      Menyesuaikan diri secara dinamis terhadap perubahan.
·      Secara terus menerus mengembangkan barang dan jasa yang inovatif untuk perkembangan pelanggan kami dalam moril maupun material.

2.5  Produk – Omset Penjualan
Produk yang dijual antara lain aneka camilan, kaos anak – anak dan dewasa, batik, tas kreasi, alat musik tradisional, aksesoris pria dan wanita, bedcover, lukisan, kain pantai, layang – layang, kerajinan kayu, alas kaki hingga frame foto, termasuk beragam kaos made in Cok Konfeksi. Dengan omset penjualan 500 juta hingga 1 Milyar per bulan per toko.

  
BAB 3
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Dari seluruh hasil uraian dan hasil pengamatan diatas, penulis menyimpulkan bahwa Cok Konfeksi yang dimiliki oleh Gusti Ngurah Anom ( Pak Cok ) sangat baik karena dapat menghasilkan dan menjual produk dalam negeri sehingga banyak orang-orang Indonesia lebih memilih produk dalam negeri dengan kualitas yang bagus dan harga yang relatif murah serta terjangkau daripada produk luar negeri.

3.2   Saran
Menurut hasil pengamatan penulis terhadap Cok Konfeksi, penulis memberi saran yang mungkin bermanfaat bagi kemajuan Cok Konfeksi, antara lain :
1.      Tempat Cok Konfeksi yang tidak terlalu luas sehingga perlu diperluas.
2.      Setiap cara pembuatan produk-produk yang dijual diberi jarak, agar setiap orang yang ingin melihat cara pembuatan tidak saling berdesak-desakan.
3.      Setiap tempat proses pembuatan diurutkan sesuai dengan proses pembuatan yang sesungguhnya agar pengunjung Cok Konfeksi dapat melihat cara pembuatan dari awal pembuatan produk hingga akhir pembuatan ( packing ).